Sunday, October 31, 2010

Perlunya Islamisasi Ilmu Pengetahuan

Selama ini terdapat wacana bahwa telah terjadi sekuralisasi Ilmu pengetahuan `banyak ahli yang menjelaskan bahwa Ilmu itu dari Barat apakah itu benar. Sebelum kita masuk ke dunia Islam, kita haru mengetahui terlebih dahulu apa itu sekulralisasi ilmu pengetahuan ? Yang dimaksud sekuralisasi ilmu pengetahuan ialah segala pengetahuan itu berdasarkan epistimologi barat. Dalam hal ini barat sangat mengandalkan hal-hal yang terindera dan mereka menafikan sesuatu hal yang sifatnya immaterial (non fisik), dampaknya apa ? dampaknya mereka tidak akan melakukan penelitian yang tidak terindera. Padahal didalam ilmu pengetahuan banyak sekali yang tidak terlihat seperti jiwa, tuhan, dan lain-lainnya. Apakah hal ini berdampak kecil atau besar,jelas hal ini berdampak besar, dikarenakan dosa atau segala amal pahala tidak akan diamati oleh mereka. Dampak yang terbesar ialah hilngnya ruh dan hilangnya tuhan dalam diri manusia bahkan dalam lingkkungan kita. Dan yang akan terjadi penghapusan terhadap agama karena dengan beragama sesuatu hal yang bodoh untuk menyembah yang tidak terlihat.
Disinilah hal yang perlu dilakukan oleh dunia Islam jangan sampai ilmu itu kehilangan ruhnya karena kita sebagai manusia mempunyai dua sisi yaitu sisi fisik dan non fisik. Dalam diri manusia terdapat sifat-sifat dan aaapakah sifat-sifat tadi terlihat jelas hal ini tidak terlihat. Dan jika terjadi islamisasi ilmu pengetahuan maka ilmu tadi akan mengangkat kembali kehidupan manusia yang dahulunya barat menaruk di bagian bawah sekarang diletakkan di posisi teratas. Allah menciptakan manusia agar dia berada diposisi mulia melalui nur Muhammad Islam menganjarkan manusian bukan dengan hal-hal yang fisik akan tetapi hal-hal yang nonfisik juga. demikian hal ini sangat diperlukan guna untuk menjadikan Islam itu sebagai poros terdepan dalam pengembangan ilmu pengetahuan.

Tuesday, October 19, 2010

Sufi dalam Islam

Selama ini kita melihat bahwa kajian sufidiperunutukan untuk orang-orang yang sederhana Pada dasarnya Islam telah mengajarkan hal itu, walaupun dalam al-Qur'an tidak dimuat, akan tetapi prakteknya telah dilakukan. Secara tidak sadar sesungguhnya Nabi saw ketika berada di Gua Hira telah melakukan kegiatan menyendiri. Dalam benak Nabi pada saat itu digambarkan bahwa beliau lagi mengamati keadaan masyarakat yang hidup dengan kejahilian yang merusak moral.
Hal yang di ajarkan beliau kepada umatnya adalah membaca keinginan masyarakat arab pada saat itu dan bagaimana cara menghadapinya dan merubahnya. Setelah hal itu didapat maka beliau langsung mendapat mandat langsung dari Allah merubah hal tersebut dengan cara persuasif. Beginilah ajaran sufi pertama kali dalam Islam. Akan tetapi hal tersebut menjadi meningkat sejak meninggalnya Nabi. Pasca Nabi Islam menjadi semakin maju dan memberikan harta kepada setiap muslim dan masyarakat hidup dengan segala kecukupan. Akan tetapi hal tersebut menjadikan umat Islam lupa akan kesederhanaan, sehingga dalam diri mereka ingin kembali. Dalam konsep kehidupan ini jika seorang manusia telah mencapai segala keinginan maka dia akan kembali ke dasar, saya mencotohnkan manusia yang awalnya bayi tidak tau apa-apa setelah dewaasa tau segala hal kemudian menjadi kakek atau nenek dan kembali menjadi tidak tau apa-apa. Islam pun sama, ketika Islam itu udah maju maka dia menjadi kembali lagi ke asalnya seperti sedia kala lagi. Islam tidak anti kesedehanaan akan tetapi Islam membutuhkan roh dan itu dapat diambil dari sufi