Wednesday, November 21, 2012

Doktrin Sasat Indonesia kepada Guru (Studi Kritis Terhadap Guru adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa)

       Judul ini merupakan kritikan kepada bangsa ini mengapa para guru sangat tidak sejahtera hidupnya, pepatah tersebut adalah  "guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa",  hal ini menurut penulis sebenarnya doktrin kepada masyarakat Indonesia agar Indonesia tidak akan menghargai para guru. 
        Jika anda melihat kondisi guru di Indonesia sungguh memprihatinkan, mulai dari berjalan, berkendaraan, dan sisi kehidupan keluarganya. Akan tetapi jika dibandingkan dengan para artis, pejabat, dan laiinya guru di Indonesia sungguh memperihatikan. 
       Akan tetapi yang lebih unik lagi jika ada orang kaya atau pejabat dan artis menlihat guru di Indonesia, maka mereka akan mengatakan memang guru merupakan pahlawan tanpa tanda jasa. Sungguh aneh bukan, saharusnya kita sadar ini merupakan doktrin kepada masyarakat Indonesia, agar kita semua jangan sampai menjadi guru.  
        Guru disini banyak versi mulai dari seorang ustadz, guru TK, SD, SMP, Tsanawiyah, SMA, Aliyah dan lainnya. Jadi jangan heran jika ada seorang Ustadz bisa merubah diri menjadi artis karena uang, seorang polisi merubah diri menjadi artis, seorang yang berjilbab berubah menjadi seorang artis yang tanpa busana. Semuanya berubah karena pikiran kita adalah uang, sungguh aneh di Indonesia ini. 
         Kembali pada pembahasan doktrin tadi menurut penulis doktrin segera dihilangkan, karena dapat merubah paradigma masyarakat Indonesia untuk ingin menjadi guru, ya Allah semoga di Indonesia terbuka pintu hatinya terhadap guru.

Tuesday, November 20, 2012

Indonesia Termasuk Negara Santai

         Indonesia adalah negara yang telah dijajah sampai pada tahun 1945 artinya sudah 65 tahun Indonesia merdeka. Akan tetapi negara ini belum menunjukkan kemajuan yang terlalu besar. Apakah negara ini sangat luas dan sulit untuk mengaturnya. menurut penulis tidak juga, asalkan kita mau saling membantu niscaya negara ini bisa diurus, pertanyaannya siapakah yang mau berjuang kita atau pemerintah. 
        Jika melihat umur negara ini jika dibandingkan dengan umur manusia maka ia termasuk sudah kakek-kakek. Sudah tua dan tinggal menunggu waktu. Tetapi kita tidak perlu kahwatir karena umur negara ini masih terlalu muda. Akan tetapi apakah kita mampu beradabtasi dengan kemajuan teknologi kita. 
      Negara ini menurut penulis terlalu santai dalam mengahadapi persoalan, apakah karena kita memang ada budaya balas. Penulis teringat ketika zaman penjajahan, rakyat Indonesia dipaksa di cambuk dan di "pressur" , sehingga mereka mau bekerja. Budaya ini kemudian menjadi turun menurun di negara kita, sehingga jika tidak perintah dari atasan maka sang anak buah tidak akan bekerja. 
      Ini kemudian menjadi tradisi negara kita, sehingga bangsa ini tidak kreatif. hanya menunggu instruksi dari pemerintahan atau atasannya sungguh aneh bukan?.  Tradisi ini mengakibatkan rakyat Indonesia menjadi santai dan suka bergantung pada asing. Sehingga jangan heran kita menjadi umat pengekor, segala sesuatu berkiblat kepada Barat dan Asia. Jika di Eropa musim Black Berry negara Indonesiapun juga ikut, jika di Eropa musim naik mobil meah kita pun juga ikut-ikutan, jika disana mempunyai bush way kita pun juga ikut. 
       Inilah penjajah tanam pada umat Indonesia, budaya malas dan selalu bergantung, sehingga jangan heran kalau kita tidak akan maju, jika jika santai mengahdapi hidup kita , semoga tulisan ini menginspiirasi kita semua. Amin    

Thursday, November 8, 2012

Wahai Anak-Anak Indonesia Siapakah Panutan Kalian?

        Artikel ini ingin menunjukkan, sekaligus mencari tau mau dibawa kemana Indonesia ini. Pada pagi hari kita melihat banyak anak-anak remaja yang sudah menonton acara musik. Apakah mereka tidak sekolah, mereka bahagia dengan keadaan mereka, sungguh aneh bukan, setelah itu jika kita melihat sekolah-sekolah pada pagi hari mereka mengatur strategi untuk melakukan aksi pengejaran dan siang hari mereka langsung melaksanakan tawuran, sungguh aneh bukan.
      Apabila kita melihat remaja kita sungguh kasihan, hal yang perlu kita perhatikan disini ialah siapakah panutan mereka? apakah panutan mereka artis. Jika remaja menjadikan artis sebagai tolak ukur mereka, maka jangan salahkan jika kehidupan remaja kita rusak atau hidup seperti artis. Sebagaimana kita ketahui kehidupan artis sungguh tidak jelas mulai dari perkawinan, akhlaknya, dan segala yang berkaitan dengan kehidupan mereka. 
     Sungguh kasihan jika mereka terbawa arus dari beberapa tayangan televisi, sosok panutan sangat sulit dicari di Indonesia ini, mulai dari pejabat, pemerintahan, kepala daerah, dan segala lini di Indonesia sangat sulit dicari panutan. 
    Pada dasarnya panutan ini telah menyebar di mana-mana, akan tetapi para remaja tidak mau mengikutinya karena kata mereka ini membosankan, ini tidak kreatif, dan macam-macam alasannya. Coba kita pikirkan sekali lagi apa lagi yang harus dijadikan panutan para remaja kita. 
     Budaya perkelahian, budaya hura-hura, budaya pembangkang, dan hedonisme inilah kehidupan remaja kita, coba bayangkan jika remaja-remaja ini menjadi pejabat di Indonesia apa yang terjadi? So pasti pejabat-pejabat tersebut pastinya akan menerapakan kehidupan remaja mereka ketika menjabat di Republik ini, hasilnya negara akan menjadi kacau dan kehidupan hedonisme yang akan diterapkan mereka. Sebenarnya artikel ini panjang hanya saja saya semakin membenci negara ku jika saya menulisnya. 

Hadis Pada masa Nabi Muhammad

       Tulisan ini diambil dari karya Dr. Mustafa al-Siba'i dengan judulnya al-Sunnah wa Makanatuh fi Tasyri al-Islami. Dalam karya ini menceritakan mengapa para sahabat tidak mencatat hadis. Alasan pertama yaitu karena pada masa Nabi yang menjadi prioritas utama Sahabat adalah mengumpulkkan al-Qur'an. Selain pengumpulan al-Qur'an, problem yang dihadapi ialah buta hurufnya orang pada masa itu, sehingga hanya sebagian saja yang mampu melakukan pencatatan.
        Meskipun demikian terdapat bukti bahwa terdapat beberapa sahabat yang menuliskan sunnah atau hadis Nabi seperti Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Amr bin Ash yang dikenal dengan al-Shadiqah, dan adapula catatan dari Abdulah bin 'Amr. Meskipun demikian tidak ada larangan bagi mereka untuk menulis sunnah hadis.
      Inilah bukti kekuatan hafalan muslim pada masa itu sangat kokoh, sehingga hadis bisa sampai ke tangan kita sekarang. Fakta ini tidak bisa dilewatkan bahwa kekuatan hafalan yang mereka lakukan mampu menyebar hingga ke Indonesia, sungguh luar biasa bukan.
      kekuatan ini membuat para Orientalis berpikir mengapa bisa sunnah atau ajaran nabi Muhammad bisa bertahan hingga sekrang, padahal pada faktanya sunnah tidak di tulis pada masa Nabi. Akan tetapi ditulis pada masa Umar bin Abdul Aziz. Luar biasa bukan? jadi jangan remehkan otak kita wahai orang muslim.
      Akan tetapi di Indonesia sunguh aneh kekuatan hafalan digunakan untuk mengahfal lagu-lagu mulai dari Indonesia hingga Barat. Kekuatan remaja kita telah dirusak oleh kesenangan dunia, di Indonesia tinggal menunggu waktu saja kapan kita diserang oleh bangsa asing dalam hal  pendidkan.

Monday, November 5, 2012

Tugas Mahasiswa

Buatkan dua makalah dengan kriteria sebagai berikut:
a. Biografi penulis kitab
b. Latar Belakang penulisan Kitab
c. Kelebihan dan Kekurangan Kitab hadis tersebut
d. Isi kitab hadis tersebut
e. Kesimpulan.

Adapun nama-nama Kitab yang harus anda buat adalah :
 a. Bulughul Maram karya Ibn Hajar al-Asqalani
 b. Sunan Baihaqi karya Imam Baihaqi
 c. Nailul Authar karya Imam al-Syaukani
 d. Sahih Ibn Khuzaimah karya In Khuzaimah
 e. Musnad Syafi'i karya Imam Syafi'i

Pilihlah dua diantara nama-nama kitab ini yang anda rasa mudah untuk dikerjakan


Adapun kriteria makalah yang dibuat yaitu  a. Spasi 1.5
                                                                 b. office 2007
                                                                 c. menggunakan footnote
                                                                 d. Tidak perlu dijilid
                                                                 e. Tulisan Times New Roman
                                                                 f. font 12

Makalah paling lambat dikummpul pada tanggal 13 November 2012

Nabi-Nabi di Indonesia

         Judul ini merupakan sindiran bagi media-media cetak dan elektronik yang hanya meliputi artis-artis yang tidak jelas. Sungguh aneh di Indonesia ini, selalu yang diangkat ialah para artis tanpa melihat kebelakang lagi, sebuah kesalahan yang dilakukan oleh para artis sangat cepat sekali dimaafkan oleh Media, sehingga liputan tentang artis tersebut sangat banyak.
      Penulis menggunakan kata nabi karena para artis sudah seperti Nabi, kita ketahui bahwa Nabi adalah manusia yang diutus ke muka bumi dan membawa ajarannya. Ajaran ini kemudian mempepolerkan dia. Nah sekarang di Indonesia ini banyak sekali Nabi, karena banyaknya sulit untuk menyebutkan satu persatu. Saya hanya menyebutkan tiga saja yang populer saat ini. Berikut ini nama-namanya:
 1. Ariel (Noah) membawa ajaran separuh nafasku, semua orang akan terbius dengan ajarannya, bahkan banyak anak muda sampai tergila-gila padanya., Sungguh aneh bukan inilah wajah bangsa kita.
2. Julia Perez membawa ajaran tubuh dan suara, ketika ia berbicara para lelaki akan tergila-gila melihat dia karena desahan suaranya dan tubuhnya.
3. Dewi Persik membawa ajaran goyangannya, semua orang akan terbius dan menghormatinya ketika melihat dia bergoyang.
4. Cheri Bell membawa ajara chibi, semua orang akan terbius dan gemas melihat mereka, sungguh aneh bukan ini ajaran yang lucu menurut saya.
     Masih banyak lagi beberapa artis yang tidak disebut, ini hanya sebagai deskripsi bangsa kita, cobaa kita lihat guru ngaji, guru sekolah, dan para pengajar ilmu, tidak seperti itu padahal dalam al-Qur'an dijelaskan Al'Ulama warastatu al-Anbiya. artinya para Ulama adalah pewaris Nabi. Bukan artis. Inilah wajah bangsa kita sungguh aneh bukan. Apakah kita akan membiyarkan pikiran kita seperti ini, coba renungkan dan teliti apalah gunanya mereka dikagumi, bahkan sampai menghafal tanggal lahir sebuah artis. Apakah artis-artis ini masuk dalam ujian nasional. COba kita tanya kepada anak-anak kita mana yang mereka hafal artis atau nama-nama Sahabat Nabi atau rukun Iman  atau rukun Islam. Yang jelas mereka akan menghafal nama artis bahkan lagunya. dan mereka akan melupakan ajaran mereka Islam, Jadi jangan heran jika pelajar sekarang tawuran karena pendidikan agama sudah dilupakan. Wassalam