Sunday, December 2, 2012

Allah Maha Tau Siapa Yang Lebih Pantas Menang Antara Malasyia dan Indonesia

      Pertandingan demi pertandingan telah berlalu antara Malaysia dan Indonesia. Dahulu Indonesia selalu menganggap Malaysia sebagai Negara yang tidak bisa bermain bola. Hal ini bisa dilihat dari rekor pertemuan mereka pada era 90-an. 
INDONESIA-MALAYSIA 1-0 (SEAG 1987 JAKARTA)
INDONESIA-MALAYSIA 2-0 (SEAG 1991 MANILA)
INDONESIA-MALAYSIA 1-3 (TIGER CUP 1996)
INDONESIA-MALAYSIA 0-0 (pra piala asia 1996)
INDONESIA-MALAYSIA 4-0 (SEAG 1997 JAKARTA)
INDONESIA-MALAYSIA 6-0 (SEAG 1999 BRUNEI)

           Lihat betapa hebatnya Indonesia hanya kalah sekali. Pada waktu, akan tetapi Indonesia selalu berbangga diri dan merasa diri hebat. Akan tetapi Malasyia tidak tinggal diam, mereka berusaha dan berjuang untuk membuktikan bahwa meskipun mereka negara kecil, tetapi mampu bersaing di Asia Tenggara. Hal ini terbukti dengan mampu menjuarai piala AFF pada tahun 2010. 
               Malaysia mulai mengeluarkan kemampuannya, dengan bersungguh-sungguh dan menjalankan kompetisi dengan sebaik mungkin tanpa ada kecurangan. Bahkan pemerintah mereka satu kata dan perbuatan. Negaranya aman dan bebas dari menindas rakyat, bahkan pemerintahannya sangat menjamin warganya. 
              Hal ini berbanding terbalik dengan Indonesia, mulai dari pejabat kelas rendah hingga pejabat kelas tinggi menguras habis negara ini, mulai dari industrinya di ambil, hutannya diambil, kemampuan manusianya diambil, semuanya dijadikan bisnis oleh pengusaha dan pejabat yang tidak bertanggung jawab. Bahkan yang lebih lucunya para elit sepak Bola kita membuat dua kompetisi liga Indonesia, sehingga membingungkan masyarakat Indonesia. Bahkan di dunia sepak bola Indonesia, hanya dijadikan bisnis tanpa mempertimbangkan kualitas pemain itu sendiri. Artinya bisnis jalan, tetapi pemain tidak mempunyai kemampuan yang mempuni. Mau bukti bola hanya dijadikan alat bisnis? 
            Buktinya ialah media yang selalu mengekspose terlalu mendalam soal Timnas, padahal waktu itu Indonesia baru menang lawan Singapore, tetapi media mulai membesarkannya tujuannya bukan untuk Timnas tetapi untuk rating mereka. 
           Kejadian ini pernah terjadi pada tahun 2010, kala itu Indonesia telah mencapai final AFF di kandang sendiri. Akan tetapi ekspose media mulai masuk pada saat itu, dengan meremehkan Malaysia yang pernah dikalahkan pada babak penyisihan dengan skor telak 5-1. Bahkan Timnas dipanggil kesana kemari dan menjadi artis dadakan. Akan tetapi setelah berlangsungnya pertandingan apa yang terjadi Indonesia kalah telah dan sangat memalukan yaitu 3 -0, sungguh aneh bukan. Siapakah yang salah pada saat itu. 
        Ternyata jawabannya hanya satu Allah maha mengetahui bahwa Malaysia lebih layak dimenangkan karena usaha, kejujuran mereka, dan disiplin mereka. Sedangkan Indonesia perlu banyak lagi berdoa dan meminta ampun untuk para media, pejabat, dan pengusaha yang hanya ingin menindas rakyat kecil dan mengambil uang mereka. Mungkin cukup sekian tulisan ini semoga kita sadar siapa yang harusnya disalahkan.