Monday, May 27, 2013

Penghargaan Kepada Guru Yang Sia-Sia

       Penghargaan yang diberikan kepada seorang guru oleh pihak pemerhati pendidikan Indonesia. Sungguh memalukan. Penghargaan ini sungguh membuat nama Indonesia semakin jelek. Mengapa hal ini bisa terjadi menurut penulis disinilah kesalahan dari pemerintahan. Karena penghargaan yang diberikan kepada pemerintah merupakan penghargaan yang diberikan kepada guru-guru yang tidak pernah di gaji. 
       Inilah kesalahan yang dibuat oleh pemerintah karena ini menunjukkan bahwa pemerintah tidak memperhatikan mengenai pendidikan Indonesia. Buktinya ialah penghargaan yang diberikan kepada seorang guru yang tidak pernah menerima gaji selama 28 tahun, coba bayangkan saja selama 28 tahun guru tersebut tidak pernah diperhatikan. Yang lebih parahnya lagi guru tersebut sudah lumpuh. 
              Menurut penulis penghargaan ini merupakan hal yang sia-sia, penulis hanya takutkan jika orang tersebut  meninggal karena sudah tua dan terlalu capek. Sungguh sayang sekali nasib guru-guru Indonesia mengapa ini bisa terjadi, sungguh kasian sekali. semoga ini bisa teratasi di kemudian harinya.  

Saturday, May 25, 2013

Penyayi Sekarang Tidak Mempunyai Ciri Khas

     Dahulu para penyanyi Indonesia sangat famous dengan gayanya masing-masing, mulai dari penyanyi dangdut hingga penyanyi rock. Sebut saja Rhoma Irama dengan gayanya dan ceramahnya lewat lirik. Belum lagi ada Iwan Fals dengan melawan pemerintahnya. Dan masih banyak lagi penyanyi-penyanyi yang mempunyai ciri khas.
        Ciri khas ini didapat dari menyayi dan lagu yang dimainkan. Akan tetapi zaman sekarang sungguh tidak terkontrol, ada yang main sinetron tiba-tiba jadi penyanyi, ada yang jadi polisi tiba-tiba jadi penyanyi, ada yang menyanyi dangdut tiba-tiba nyanyi pop. Ini sudah menandakan bahwa Indonesia merupakan ajang gado-gado, kemarin penulis telah mengkritik pejabatnya, sekarang penulis mengkritik dari segi entertaintment, yang dikhususkan kepada penyanyi.
         Jika kita melihat kontes-kontes penyayi, terlihat jelas bahwa Indonesia merupaakan negara yang melihat seseorang dari fisiknya, bukan kualitasnya. Sebut saja Fatin Siddhiqiyah, yang memenangkan ajang konteks X- Factor mampu memenangkan ajang tersebut dengan modal Jilbab dan kepolosannya. Sungguh aneh bukan, tidak hanya itu penilaian ini diambil dari masyrakat yang hanya cinta sesaat bukan seorang juri yang pandai menilai. Dari sini saja sudah kelihatan bahwa penyanyi-penyayi kita sudah tidak lagi fokus kepada satu tujuan, tujuan mereka bukan berkarya tapi uang.  Jadi salah besar jika banyak presenter yang mengatakan bahwa seorang bikin band berarti anak tersebut berkarya. Karya apa dulu? menghasilkan untuk bangsa atau tidak, atau hanya untuk mencari uang. Demikian Wallahu A'lam bi sawab
       

Monday, May 20, 2013

Disaat Musuh Jadi Idola

       Tertangkapnya Ariel, Raffi Ahmad, dan lain-lain merupakan sebuah pukulan yang telak bagi dunia hiburan. Akan tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi dunia entertainment, pada dasarnya tertantangkapnya artis-artis seperti mereka merupakan sebuah kejatuhan dalam dunia industri Indonesia.
        Semua artis yang ditangkap tersebut merupakan idola yang lagi beken sekarang ini. Meskipun demikian dunia entertaintment tidak mau menyalahkan kepada artis ini, maka mereka membuat berita seolah-olah artis tersebut tidak bersalah. Sangat jijik penulis melihatnya, ketika mereka mengatakan ini merupakan "MUSIBAH DARI ALLAH" KITA HARUS BERSABAR" bagi penulis ini bukan musibah, musibah itu merupakan peristiwa yang tidak di duga-duga datangnya. Kalau soal penangakapan di rumah Raffi itu bukan musibah, tetapi kesalahan pribadi yang tinggal menunggu waktu untuk ditangkap.
            Setelah peristiwa ini terjadi peliputan pun terjadi infotainment berlomba-lomba untuk mengambil berita dan menaikkan rating mereka. Inilah dunia entertainment, yang seharusnya mereka-mereka itu tidak perlu diliput karena memalukan negeri ini, akan tetapi hal tersebut diliput. Bahkan peristiwa tersebut tidak menjadi ujian bagi mereka atau pembelajaran, tetapi lebih kepada batu loncatan untuk menaikkan diri mereka.
          Bahkan hal ini terbukti, Ariel menjadi lebih terkenal, dan Raffi Ahmad menjadi presenter kembali sungguh aneh bukan, Jadi pertanyaannya mengapa rakyat Indonesia mau menerima mereka sungguh aneh bukan. Mereka itu musuh atau Idola. inilah salah satu contoh Indonesia yang sedikit lagi jadi edan.
          Satu lagi peristiwa yang memalukan para pelaku korupsi yang sedang ditangkap KPK malah mereka tertawa-tawa diatas penderitaan orang lain, mereka sangat tidak punya malu, bukti mereka tidak malu tidak ada rasa segan untuk tampil di publik.
            Yang jadi pertanyaannya menagapa warga Indonesia tidak mau memaafkan ustadz seperti AA Gym yang kawin dua kali, padahal perbuatan itu halal, dan tidak merusak moral bangsa, bahkan bisa dijadikan contoh sungguh aneh bukan negeri Ini.
         

Indonesia Bisa Menjadi Negara Gagal

    Setelah kemerdekaan 1945 Indonesia merupakan negara yang paling subur tanahnya, bahkan banyak orang luar yang sering melakukan penelitian tentang kesuburan tanah Indonesia. Bahkan jika diteliti, penjajah datang ke tempat kita ini karena rempah-rempah.
      Kita tidak perlu membicarakan kesuburan tanah Indonesia yang begitu indah, sekrang kita pindah pembicaraan mengenai lamanya Indonesia merdeka. Jika dihitung atau dikalkulasikan maka hasilnya maka Indonesia telah merdeka selama 68 tahun. Jika itu umur manusia maka Negara tersebut sudah menjadi tua bangka. Tapi jika dilihat dari umur pohon maka berarti itu pohon telah besar dan berakar kuat. Sekarang punilis mengibaratkan bahwa Indonesia laksana pohon yang artinya Indonesia sangat kuat dan kokoh tanpa goyangan manapun, jika ada sehelai daun yang jatuh dengan pohon yang berumur seperti itu maka itu tidak akan berarti apa-apa bagi pohon tersebut.
         Pada kenyataannya Indonesia tidak seperti pohon tersebut, Indonesia sangat rapuh, dan gampang terombang ambing jika ada krisis ekonomi. Inilah negara kita sudah 68 tahun merdeka tapi tidak ada perubahan yang besar terjadi.
          Moral bangsa kita semakin rusak, sebagai contoh saja kenakalan remaja, artis narkoba masih tetap eksis, artis penzina masih tetap eksis, bahkan slogan-slogan tidak jelas menjadi topik utama. Moral bangsa dimana ?.
          Indonesia semakin lama smakin tidak jelas, penulis hanya takut Indonesia menjadi negara gagal, dan gagal dalam segala bidang. Misalnya saja mental pejabat yang masih tergila-gila dengan uang, wanita dan kedudukan. Mental remaja yang masih mengandalkan kekerasan bukan kecerdasan, mental wanita yang masih suka hura-hura dibanding berjuang. Mental anak kecil yang suka main game saja. Pokoknya segala bidang telah rusak.
        Ditambah lagi generasi penerus bangsa ini tidak bisa lagi diharapkan, anak-anak muda hanya senang bermain musik daripada belajar. suka tawuran. Penulis merasa prihatin mengenai kondisi ini jangan sampai negara ini hanya merdeka di kertas tapi pada dasarnya belum merdeka di hati.
          Semoga tulisan ini mampu memberikan masukan bagi Indonesia yang telah colepse dalam bidang moral.