Tuesday, July 23, 2013

Pemahaman Saya Terhadap Surat Yusuf ayat 4 ( سورة يوسف: 4)

إِذمإِذْ قَالَ يُوسُفُ لِأَبِيهِ يَا أَبَتِ إِنِّي رَأَيْتُ أَحَدَ عَشَرَ كَوْكَبًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ رَأَيْتُهُمْ  
لِي سَاجِدِينَ
         Ada fakta yang menarik dari ayat ini ialah penggunaan kata Hum (هم) pada kata Ra'a رأي yaitu mengapa menggunakan Dhamir hum padahal semua benda yang melihat Yusuf adalah benda mati, maka harusnya digunakan ialah dhamir ها karena benda mati yang melihat yang Yusuf, dengan kaidah Setiap jamak taksir dia harus Mua'anats كل جمع مؤنث . Pendapat penulis mengenai hal ini ada dua yaitu
           Pertama, Nabi Yusuf telah melihat langsung mimpinya tanpa ada penjelmaan bulan, bintang dan matahari. Nabi Yusuf melihat Saudara-saudaranya, hanya saja ketika Ia berbicara kepada ayahnya yaitu Nabi Ya'kub , Ia (Nabi Yusuf) menggunakan kalimat majas shingga Ia mengganti kalimatnya menjadi sebelas bintang, Matahari, dan Bulan. Sehingga mimpinya tidak perlu ditafsirkan lagi. Sehingga Mimpi Nabi Yusuf bisa menjadi sebuah isyarat yang nyata, atau wahyu yang telah digambarkan melalui mimpi. Sehingga dhamir yang digunakan ialah "Hum" 
             Kedua, Nabi Yusuf mimpi tanpa melihat Saudara-saudaranya dengan wajah asli, akan tetapi menjelma sebagai bintang, sedangkan ayah dan ibunya menjelma dalam mimpi tersebut dengan matahari dan bulan. Akan tetapi Nabi Yusuf sudah mengetahui bahwa penampakkan tersebut adalah saudara-saudaranya. Sehingga ia menceritakannya menggunakan dhamir "Hum". 
            Demikianlah penjelasan singkat mengenai ayat ini, semoga bermanfaat bagi pembaca yang membacanya. dan menjadi pelajaran berharga bagi penulis. 


No comments:

Post a Comment

What is your opinion about this article