Sunday, January 29, 2012

Indonesia Butuh Super Hero

Tulisan ini berawal dari beberapa peristiwa yang terjadi di Indonesia, sebulan terakhir penulis melihat banyak sekali peristiwa yang menghebohkan rakyat Indonesia. Peristiwa ini mulai dari pejabat sampai masyarakat biasa.
Penulis akan menguraikan satu persatu kejadian di Indonesia, khususnya di Ibu Kota Jakarta, mulai dari permintaan anggaran DPR terhadap makanan Rusa, Kalender, pengahrum ruangan, sampai kursi dari Jerman. kasus ini menurut penulis sungguh merusak citra DPR, sangat disayangkan wakil rakyat kita, justru mewakili kepentingan keluarga mereka. Apa mau dikata itu pilihan kita ?.........
Selain itu, kasus yang terjadi pada pasrtai penguasa sekarang yaitu Partai Demokrat. Partai ini banyak melibatkan kadernya dalam kasus korupsi, dan sudah mulai menjurus kepada ketua Utama partai ini. Apa mau dikata ini pilihan kita kan ..?
Bahkan di berbagai daerah sering terjadi bentrok mulai dari mahasiwa hingga buruh, dimulai dari kasus Mesuji, hingga Papua, bahkan Aceh pun ikut menembak para pekerja. Sungguh disayangkan ya ? Negara ini sudah habis ramah tamahnya. Dahulu negara ini dikenal dengan sopan santunnya, tetapi sekrang apa mau dikata kita sudah dicap sebagai negara korupsi dan brutal oleh orang Asing ?
Hal ini semakin menjadi-jadi, karena di Ibu kota semakin kacau mulai dari pemerkosaan di Angkot, hingga tambrakan Maut di Tugu Tani, sungguh aneh negara ini tidak adalagi panutan untuk dijadikan contoh. apa mau dikata ini negara udah tinggal menunggu waktu aja kehancurannya ?
Kasus-kasus ini mencerminkan stabilitas negara Indonesia tidak baik, mulai dari politik hingga ekonomi semuanya telah runtuh. Menurut penulis Indonesia butuh seorang Super Hero, karena negara ini sudah semakin kacau, semua lembaga hukum sulit dipercaya, kepada siapa lagi warga kecil minta tolong ?
Apakah sama pejabat ?, atau Polisi, atau Gubernur, atau Presiden. Semua komponen ini sudah tidak berfungsi lagi, hati, mata, dan telinga mereka telah di tutup dengan uang. Bahkan kasus anak sekolah yang melewati jembatan air di Banten, membuat mata kita terperangah melihat perjuangan mereka sekolah. Sungguh malu, malu, dan malu. Sampai-sampai pemain M.City berkomentar "Anak-Anak Indonesia menantang maut untuk pergi Sekolah"
Coba lihat kasus ini, mencerminkan bahwa para petinggi atau pejabat kita telah buta matanya dan hatinya, bahkan tuli juga telinganya, mereka hanya memikirkan perut mereka. Hai Super Hero cepatlah datang ?
Kami tau kau pasti datang untuk menolong kami, kami pun tau kalau Super Hero itu sangat baik dan tanpa pamrih menolong kita. Cepatlah datang wahai Superhero!karena negeri ini sudah di ujung tanduk.

Saturday, January 14, 2012

Kejujuran Vs Kepintaran

Judul ini terinspirasi dari kondisi Indonesia yang semakin banyak mengeluarkan sarjana, bahkan banyak mengeluarkan beberapa pemikir yang sangat pintar. Hal ini bisa dijumpai di kota-kota besar di Indonesia, mulai dari ibu kota Jakarta hingga Papua. Jika kita melihat kota-kota tersebtu disana banyak terdapat sekolah-sekolah dan universitas. Meskpiun demikian banyaknya sekolah yang berada di negara Indoensia, tidak bisa menghilangkan kemiskinan dan regeradasi moral bangsa ini. Apa penyebabnya?. Tulisan ini akan menjawab persolan tersebut.
Penulis melihat bahwa sekolah-sekolah yang dibentuk dalam waktu sepuluh tahun ini, semakin mengandalkan aspek ekonomi dibanding aspek budi pekerti. Seluruh sekolah banyak mengandalkan aspek kuantitas bukan lagi kualitas. Mungkin inilah salah satu faktor mengapa banyak orang yang pintar tapi tidak jujur. Apakah pembaca mau bukti lagi?
Bukti lain bisa dilihat dari anggota DPR kita, hampir kebanyakan dari mereka sudah mencapai tingkat strata 1, tetapi kasus-kasus yang telah sampai di media sudah membuktikan bahwa akhlak mereka tidak bisa dikontrol, bahkan yang mengontrol pribadi mereka adalah hedonisme yang telah merusak iijasah mereka. Nilai-nilai akhlak yang ditanamkan disekolah mereka tidak digunakan. Hal ini bisa dilihat dari kasus pergantian gedung DPR, kasus Toilet, Kasus ruang Rapat yang semuanya ini, termasuk kasus yang terindikasi korupsi.
Bukti lain yaitu tawuran antar sekolah, apakah dalam sekolah mereka tidak ada pelajaran akhlak, bahkan terjadi pencurian oleh anak-anak SMA apakah mereka jujur pada dirinya sendiri, apakah mereka tau siapa diri mereka. Inilah yang dimaksud penulis. Kebanyakan warga Indonesia yang bersekolah tapi tidak bisa jujur dalam mengehadapi jabatan mereka.
Sebagian Anggota DPR tidak bisa jujur dalam mengemban tugas mereka sebagai wakil rakyat, bahkan para mahasiswa yang demo, hanya untuk dibayar tidak lagi jujur terhadap aspirasi masyarakat, bahkan anak SMA sudah berani behubungan intim dengan cewek mereka, tetapi tidak bisa jujur mengakui, bahkan melarikan diri.
Negara ini sulit berkembang jika banyak orang pintar tapi tidak jujur, sehingga terjadi banyak penipuan sampai melibatkan 2 Miliyar, padahal pelakunya adalah orang-orang berpendidikan. Apakah ini contoh negara kita pakah negara kita bisa jujur, sehingga kepintaran akan muncul dalam bangsa ini dan menjadi bangsa yang adil.
Kasus-kasus yang beredar di media hanya sebagian kecil, tetapi sebenarnya kasusnya banyak, orang-orang jujur akan kalah dengan kepintaran oleh orang-orang yang seperti ini, sehingga tunggulah bangsa ini akan hancur dengan sendiri