Saturday, January 14, 2012

Kejujuran Vs Kepintaran

Judul ini terinspirasi dari kondisi Indonesia yang semakin banyak mengeluarkan sarjana, bahkan banyak mengeluarkan beberapa pemikir yang sangat pintar. Hal ini bisa dijumpai di kota-kota besar di Indonesia, mulai dari ibu kota Jakarta hingga Papua. Jika kita melihat kota-kota tersebtu disana banyak terdapat sekolah-sekolah dan universitas. Meskpiun demikian banyaknya sekolah yang berada di negara Indoensia, tidak bisa menghilangkan kemiskinan dan regeradasi moral bangsa ini. Apa penyebabnya?. Tulisan ini akan menjawab persolan tersebut.
Penulis melihat bahwa sekolah-sekolah yang dibentuk dalam waktu sepuluh tahun ini, semakin mengandalkan aspek ekonomi dibanding aspek budi pekerti. Seluruh sekolah banyak mengandalkan aspek kuantitas bukan lagi kualitas. Mungkin inilah salah satu faktor mengapa banyak orang yang pintar tapi tidak jujur. Apakah pembaca mau bukti lagi?
Bukti lain bisa dilihat dari anggota DPR kita, hampir kebanyakan dari mereka sudah mencapai tingkat strata 1, tetapi kasus-kasus yang telah sampai di media sudah membuktikan bahwa akhlak mereka tidak bisa dikontrol, bahkan yang mengontrol pribadi mereka adalah hedonisme yang telah merusak iijasah mereka. Nilai-nilai akhlak yang ditanamkan disekolah mereka tidak digunakan. Hal ini bisa dilihat dari kasus pergantian gedung DPR, kasus Toilet, Kasus ruang Rapat yang semuanya ini, termasuk kasus yang terindikasi korupsi.
Bukti lain yaitu tawuran antar sekolah, apakah dalam sekolah mereka tidak ada pelajaran akhlak, bahkan terjadi pencurian oleh anak-anak SMA apakah mereka jujur pada dirinya sendiri, apakah mereka tau siapa diri mereka. Inilah yang dimaksud penulis. Kebanyakan warga Indonesia yang bersekolah tapi tidak bisa jujur dalam mengehadapi jabatan mereka.
Sebagian Anggota DPR tidak bisa jujur dalam mengemban tugas mereka sebagai wakil rakyat, bahkan para mahasiswa yang demo, hanya untuk dibayar tidak lagi jujur terhadap aspirasi masyarakat, bahkan anak SMA sudah berani behubungan intim dengan cewek mereka, tetapi tidak bisa jujur mengakui, bahkan melarikan diri.
Negara ini sulit berkembang jika banyak orang pintar tapi tidak jujur, sehingga terjadi banyak penipuan sampai melibatkan 2 Miliyar, padahal pelakunya adalah orang-orang berpendidikan. Apakah ini contoh negara kita pakah negara kita bisa jujur, sehingga kepintaran akan muncul dalam bangsa ini dan menjadi bangsa yang adil.
Kasus-kasus yang beredar di media hanya sebagian kecil, tetapi sebenarnya kasusnya banyak, orang-orang jujur akan kalah dengan kepintaran oleh orang-orang yang seperti ini, sehingga tunggulah bangsa ini akan hancur dengan sendiri

No comments:

Post a Comment

What is your opinion about this article