Saturday, October 20, 2012

Hay Warga Indonesia jangan salahkan Malaysia

         Negara Indonesia adalah negara yang makmur, kaya akan inspirasi, dan banyak pula penduduknya, akan tetapi kenapa kita merasa dikalahkan oleh neraga tetangga yaitu Malaysia. Mulai dari cabang olahraga sepakbola kita kalah saing, bahkan sampai film Kartun pun kita kalah.
       Saya teringat tentang permasalahan kartun Ipin Upin, pada awalnya kartun itu dibuat di Indonesia, kemudian  beberapa anak bangsa menawarkan ke beberapa produksi hoouse, akan tetapi tidak ada satupun PH yang bersedia menerima ide tersebut. Akan tetapi setelah kartun itu di kirim ke Malaysia, mereka menerima dan suka akan kartun tersebut. Yang lebih aneh lagi penduduk Indonesia tergila-tergila kepada kartun ipin upin dengan bahasa Malaysia, di berbagai toko-toko Indonesia menjual baju, celana, tas, serta boneka Ipin Upin, keuntungan Malaysia semakin besar, karena kartun Ipin Upin mampu diterima di Stasium Televisi anak luar negari seperti Cartoon Networrk, Nick.
       Coba kita bayangkan jika dahulu kartun ini diterima di Indonesia, pasti kita akan untung, cuma sayang ini negara Indonesia, yang penuh dengan kepura-puraan. dan penuh dengan kemunafikan, meskipun untung, penulis yakin pasti uangnya dikorupsi, kita kan negara terkorup.
      Ini masih masalah kartun, belum lagi masalah perbatasan yang menyebabkan warga negara Indonesia di beri makan oleh negara Malaysia. Contoh kasus di Kalimantan beberapa warga negara Indonesia, justru terisolasi tidak bisa menyeberang ke Indonesia, tetapi pihak Malaysia dengan rela memberikan bantuan, bahkan mereka mempunyai mata uang negara Malaysia. dimanakah pemerintah kita, pejabat kita, wakil rakyat kita.
      perlu kita perhatikan bahwa jangan selalu menyalahkan negara malaysia, kitalah yang salah yang tidak mau mengurus negara ini sampai-sampai warganya sulit makan. Saya menulis ini bukan karena saya orang Malaysia tetapi warga negara Indonesia yang asli. semoga kita bisa introspeksi diri. Wallahu A'lam bin sawab.

No comments:

Post a Comment

What is your opinion about this article