Wednesday, April 20, 2011

AISYAH ABDURRAHMAN BINT AL-SYATHI’

A.Riwayat Hidup
Aisyah 'Abdurrahmaan, yang dikenal luas dengan nama samarannya, Bintusy-Syaathi' pada tahun-tahun belakangan ini telah mengukuhkan dirinya lantaran studinya mengenai sastra dan tafsir Al-Qur'an. Dilahirkan di Dumyat 1913 , wilayah di sebelah barat Delta Nil, Bint al-Syathi' tumbuh dewasa di tengah sebuah keluarga Muslim yang saleh dan menyelesaikan jenjang pendidikan tingginya di Universitas Fuad I, Kairo pada tahun 1936 . Walaupun mempunyai pandangan dan sikap konservatif, ia memiliki semua daya tarik seorang perempuan Arab modern yang berbudaya yang harus diperhitungkan dan dicirikan oleh kemampuan pengungkapan diri yang kuat dan artikulatif, diilhami oleh nilai-nilai Islam dan informasi pengetahuan yang meluap.
Bint al-Syathi’ lahir dan besar dalam keluarga yang cinta ilmu dan agama membuat ketajaman berpikirnya dalam tafsir seolah terasah sejak dini. Kondisi ini membangkitkan rasa ingin tahu yang mendalam, terlebih sejak kecil ia biasa mendengarkan Alquran dengan intuisi, mencermati dengan segala kekhusukkan . Dan seperti kata Abdullah Darraz “ Setiap kali kau mengulang membaca ayat-ayat Alquran dari ayat yang sama, engkau akan menemukan makna yang berbeda-beda dan itulah salah satu keagungannya”
Ia akhirnya menikah dengan salah satu guru Studi Alquran dan Sastra Arab di Universitas Kairo, Amin al-Khuli (1895-1965) adalah sarjana Mesir yang menemukan jalan keluar atas dilematika antara filologi dan pengetahuan. Walaupun ia sendiri tidak pernah menulis sebuah tafsir Alquran, namun di dalam tulisan-tulisannya mengenai tafsir Alquran dan sejarah ia telah mengebangkan suatu teori mengenai hubungan antara filologi dan penafsiran Alquran yang sangat berpengaruh di Mesir, sampai akhirnya juga mempengaruhi tafsir yang ditulis oleh istrinya 2 tahun sebelum ia wafat.
B. Karir Intelektual
Bint al-Syathi’ adalah guru besar Sastra dan Bahasa Arab pada Universitas 'ayn Syams, Mesir dan kadang-kadang menjadi guru besar tamu pada Universitas Islam Umm Durmaan, Sudan dan pernah menjadi guru besar tamu pada Universitas Qarawiyyin, Maroko. Pada kesempatan-kesempatan memberi kuliah dan konferensi pada tahun 60-an, ia telah berbicara di hadapan para sarjana di Roma, Aljazair, New Delhi, Baghdad, Kuwait, Yesrusalem, Rabat, Fez, Khartoum dan lain-lain . Kajian-kajiannya yang telah dipublikasikan melaiputi studinya mengenai Abuu Al-'Alaa Al- Ma'arri , Al-Khansaa' dan penyair-penyair atau penulis-penulis lain, biografi ibunda Nabi Muhammad , isteri-isteri beliau, anak -anak perempuannya serta cucu dan buyut perempuannya monografi-monografi dan cerita-cerita pembebasan perempuan dalam pemahaman Islam dan karya-karya kesejarahan mengenai hidup dan masa Nabi Muhammad. Ia juga telah menulis mengenai isu-isu mutakhir di dunia Arab, seperti tentang nilai dan otoritas masa kini sebagai warisan budaya masa lampau, tentang bahasa Arab di dunia modern yang sedang berubah dan tentang dimensi-dimensi sejarah dan intelektual perjuangan orang-orang melawan imperalisme Barat dan Zionisme.
Bint al-Syathi’ mengakui meski Alquran menjadi irama hidupnya, ia tidak dapat menangkap penjelasannya dengan sebenarny, kecuali setelah ia mengambil spesialisasi kajian nushush (teks-teks) dan menekuni sastra Arab. Sejak itu ia lebih terpukau di hadapan nash. Refleksinya sampai pada suatu kesimpulan, kenapa orang-orang Arab mengimani ajaran yang dibawa Nabi Muhammad – termasuk didalamnya nash-nash Alquran – padahal orang-orang Arab dikenal piawai dalam sastra sekaligus pemilik bahasanya, tapi untuk menandingi dengan membuat satu surat saja sudah tidak mampu.
Beliau sangat produktif dengan karya tulisannya sejak usia 30-an, karya pertamanya Al-Tafsir al-Bayani lil-Quran al-Karim yang terdiri dari dua jilid dipublikasikan pada 1962. Bertahun-tahun beliau mengelaborasi teks-teks Alquran dan tidak dapat melukiskan kebesaran serta daya tariknya yang memuaskan intuisi dan rasio. Hingga dari 25 karya yang ia hasilkan, 8 diantaranya yang berkaitan dengan Alquran.

C. Karya-Karyanya yang Lain
Dia memberi kuliah di beberapa Universitas berturut-turut, dan menulis beberapa buku dan artikel di berbagai macam bidang, seperti studi Alquran, kesusasteraan, kritik, Feminisme, sejarah ,outobiografi dan menulis kreatif. Menurut Muhammad Amin dan Hoffman-Ladd, dia menulis lebih dari 60 buku berbagai tema. Abaza al-Syabi’ menyatakan bahwa Bint al-Syathi’ dalam tulisannya memiliki 2 karakter yaitu : 1) Studi Alquran dan Studi Islam, dan 2) Studi Umum. Hampir 40 buku yang ia tulis selama hidupnya.
Diantara karya-karyanya adalah :
1. Al-Tafsir al-Bayani lil-Quran al-Karim, (Caio: Dar- ma’arif, 1990)
2. Al-Shaksiyah al-Islamiyah: Dirasa Qur’aniyah (Beirut: Dar-al-‘Ilmi al-Malayin, 1977)
3. Nisaa-un Nabiy (Beirut: dar al-Kitab ‘Arabi) yang sudah diterjemahlan dengan judul “Istri-istri Rasulullah saw” 2 jilid (Jakarta : Pusaka Bulan Bintang)
4. Banaatun Nabiy (Beirut: dar al-Kitab ‘Arabi) yang sudah diterjemahlan dengan judul” Putri-Putri Nabi saw “(Jakarta : Pusaka Bulan Bintang 1992 )
5. Ummun Nabiy Nabiy (Beirut: dar al-Kitab ‘Arabi) yang sudah diterjemahlan dengan judul “Siti Aminah, Ibunda Rasulullah saw” (Jakarta : Pusaka Bulan Bintang 1997)
6. Sayyidah Zainab, (Beirut: dar al-Kitab ‘Arabi) yang sudah diterjemahlan dengan judul “Sayyidah Zainab: Srikandi Karbala (Cucu Rasulullah), “(Jakarta : Pusaka Bulan Bintang)
7. Dll

No comments:

Post a Comment

What is your opinion about this article