Wednesday, February 29, 2012

Jaksa di Bacok ? Bukankah itu hukuman yang Layak

Kasus yang terjadi di Bandung sangat mencengangkan, mengapa tidak? karena seorang warga biasa telah mendatangi seorang Jaksa yang menerima suap. Setelah menghampirinya maka warga tadi langsung menghantam jaksa tersebut dengan golok. Bagi penulis hal tersebut sangatlah wajar, jika melihat sistem hukum di Indonesia, Karena hukum di Indonesia sudah mudah dibeli, Dalam hal ini penulis tidak membenarkan tindakan si pelaku (pembacok), karena itu termasuk tindakan kriminal. Meskipun demikian peristiwa pembancokan ini menunjukkan bahwa masyarakat telah benci dan muak terhadap hukum Indonesia, walaupun ini sifatnya kasuistik tetapi ini mencerminkan bahwa masyarakat ingin memberikan hukum masing-masing. Apakah ini hukuman yang pantas bagi para koruptor, jika kita berandai-berandai seorang pejabat publik atau pejabat negara dihukum bacok mukanya, maka insya Allah para koruptor akan takut. Coba hal ini dicermati oleh penegak hukum kita, terutama bapak presiden SBY yang entar lagi pecah kepalanya, karena banyak permasalahan yang muncul. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya apakah peradilan di Indonesia ini masih bisa dipegang keadilan mereka. Sungguh sulit bukan? beberapa kasus mengenai koruptor, seolah-olah mencerminkan peradilan kita mengulur-ngulur waktu, fakta ini bisa dilihat dari kasus Wisma Atlit, kasus Chek Pelawat Bank Indonesia. Persidangan yang terjadi pada dua sidang ini mencerminkan bahwa terlalu banyak prosedur yang dibuat, ada saksi, ada surat sakit, ada pembacaan laporan, ada butki Black Berry, mengurus lagi imigrasinya banyak prosuder yang harus dilewati untuk menghukum seorang koruptor. Jadi menurut penulis tindakan pembacokan warga ini sudah hal yang wajar, karena masyrakat sudah bingung ingin berbuat apa lagi, agar memperbaiki negara Indoensia yang utang nya terlalu banyak.

No comments:

Post a Comment

What is your opinion about this article