Sunday, June 3, 2012

Jakarta Tinggal Menunggu Ajalnya Saja

Sungguh aneh ibu kota Indonesia ini, disaat semua negara and berbagai penyuluhan tentang penghijauan dan perlindungan hutan. Justru kota Jakarta sangat marak mempersembahkan dan memanjakan penduduknya dengan berbagai apartement. Satu lagi yang ingin dipersembanhkan oleh konglomerat Jakarta yaitu kawasandi daerah Karang Tengah. Daerah ini akan dibangun berbagai mall, apartement, rumah sakit, dan berbagai bangunan yang mirip San Frasisco. Sungguh aneh negeri ini. Bukannya menjaga hutan, malahan dibangun dengan berbagai apartement. Saya sebagai pendatang di kota Jakarta ini sangat kasihan dan merasa ibah, seolah-olah Jakarta dijadikan sebagai lahan untuk menanamkan modal sebssar-besarnya. Saya tidak tau apakah semua itu telah disetujui oleh seluruh elemen masyarakat. Atau hanya beberapa pejabat saja yang ingin meraup keuntungan. Saya hanya merasa prihati semoga tulisan ini dibaca oleh sebagaian orang, sungguh miris melihat Jakarta, semua dijadikan uang oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, sebagian promosinya bahkan ditayangkan berulang-ulang seolah-olah telah membuat surga di Indonesia. Padahal semua itu hanya untuk meraih keuntungan financial. Semoga saja pejabata setempat sadar bahwa ini sebenarnya tidak baik, karena banyak hal yang harus dipertimbangkan mulai dari tanah yang cukup atau tidak, keindahannya, macetnya, belum lagi masalah biayanya. Semua ini harus dipertimbangkan secara matang. Saya hanya takut Jakarta tinggal menunggu kematiannya saja, apakah dengan berdirinya berbagai mall mampu menopang biaya hidup di Jakarta. Saya hanya takut semua orang akan semain berbondong-bondong datang ke Jakarta demi untuk mendapatkan pekerjaan yang pemimpinnya tidak di ketahui. Mengapa saya bilang tidak diketahui karena mall-mall di Jakarta sebenarnya punya asing, tetapi yang menjadi babu atau pekerjanya tetap aja orang Indonesia. Inilah yang saya bilang Jakarta menunggu ajal, semua aspek telah lumpuh dari ekonomi, transportasi, sumber daya manusia, serta hutannya. Semoga saja para ustadz dan habib-habib di Jakarta mendoakan Jakarta dan terhindar dari sekaratul maut. Saya hanya takutkan doa-doa tersebut sudah tidak didengar tuhan, karena ustadnya dan habibnya juga masih cinta dunia.

No comments:

Post a Comment

What is your opinion about this article