Saturday, December 12, 2009

al-Quran dan al-Hadits

Al-Quran dan Hadits
Oleh : Muhsin S.Th.I

Al-Quran secara garis besar beraarti wahyu Allah yang diberikan kepada nabi Muhammad saw melaui perantara malaikat Jibril. Al-Quran terbagi dalam tiga fase pembuatannya yaitu masa Nabi Muhammad saw, Masa Abu Bakar, dan Masa Ustman.
Secara etimologi bahwa sanya al-Qur’an itu merupakan asal kata dari qara’a yang berarti bacaan. Adapula yang mengatakan “ Qara’a memiliki arti mengumpulkan dan menghimpun. Qira’ah berarti merangkai huruf-huruf dan kata-kata satu dengan lainnya dalam satu ungkapan kata yang teratur. Al-Qur’an asalnya sama dengan qiraah yaitu satu akar kata (masdar) dari kata qara’a qira’atan wa qura’anan.
Sedangkan secara terminologi ialah Kalam Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah dengan lafadznya yang dengannya orang Arab ditantang, tetapi mereka tdak mampu membuat seperti al-Qur’an atau sepuluh Surat sekalipun, bahkan yang paling menyedihkan satu surat sekalipun. Tantang ini tetap berlaku karena al-Qur’an merupakan mukjizat abadi hingga hari kiamat.
Adapun sejarah al-Qur’an itu sendiri terbagi dalam tiga kategori yaitu fase Nabi Saw. Pada saat itu terjadi pengmpulan al-Qur’an dengan menggunakan sistem hafalan. Bahkan keagungan terhadap orang yang hafal al-Qur’an, dijadikan sebagai mas kawin. Pada masa nabi Saw telah terjadi penyebaran al-Qur’an secara hafalan yaitu beliau (nabi saw ) mengutus Mus’ab bin Umair dan Ibn Umm Maktum ke Madinah. Beliau juga mengutus Mu’adz ib nJabbal ke Makkah untuk mengajarkan Islam dan al-Qur’an kepada warganya.
Pada tahap kedua yaitu pada masa Abu Bakar As-Shidiqy dikarenakan pengaduan dari Umar bin Khatab yang merasa prihatin tentang banyaknya meninggal para hufadz pada peristiwa perang Yamamah tahun 12 H. Pada dasarnya pengumpulan al-Qur’an pada masa ini tidak bisa kita memasukannya dalam situasi politik dikarenakan Abu Bakar adalah pemimpin saat itu jadi yang menentukan adalah Abu Bakar bukannya Umar bin Khatab.
Pada tahap ketiga yaitu pada masa Ustman bin Affan, peristiwa ini berasal dari laporan panglima perang di kota Armenia dan Azerbaijan yaitu Khuzaifah al-Yaman. Beliau melaporkan tentang adanya pertentangan, bahkan perkelahian akibat bacaan al-Qur’an. Mendengar peristiwa ini maka Utsman mengutus pengawalnya untuk mengmabil mushaf binti Umar agar disalin oleh Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Sa’id bin Ash, dan Abdurahman bin Harits agar menulis mushaf menjadi satu bacaan yaitu bacaan Quraisy. Alasan penggunaan bahasa Quraisy dikarenakan Rasulullah berasal dari Quraisy.
Setelah ragam bacaan telah sempurmna maka dikirimlah al-Quran itu ke berbagai tempat yaitu Syiria, Yaman, Bahrain, kufah, dan Makkah. Sehingga al-Quran itu telah sampai ke tempat kita sekarang.
Hadits dari segi etimologi berarti baru (al-jadid), hadits juga sering disebut berita yaitu sesuatu yang diucapkan dan dipindahkan dari seseorang ke orang lain. Sedangkan secara terminologi ialah :
أقوال النبي صلى الله عليه وسلم وأفعاله و أحواله / ماأضيف إلى النبي صلي الله عليه وسلم قولا أو فعلا أو تقريرا أو صفة
Artinya :
Segala perkataan Nabi, perbuatan, dan hal ihwalnya, / Sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw, baik berupa perkataan, perbuatan , taqrir, maupun sifat beliau.
Adapun ilmu-ilmu hadits itu bermacam-macam yaitu :
a. Ilmu Rijal al-hadits
b. Ilmu Jarh wa al-Ta’dil,
c. Ilmu Tarikh wa al-Ruwah
d. Ilmu Ilal al-Hadits
e. Ilmu al-Nasikh wa al-Mansukh
f. Ilmu Asbab Wurud al-Hadits
g. Ilmu Gharib al-hadits
h. Ilmu al-Tashif wa al-Tahrif
i. Ilmu Mukhtalif al-Hadits

No comments:

Post a Comment

What is your opinion about this article