Thursday, December 17, 2009

Nggak Harus Partai yang bangun Negara Indonesia

Inilah gambaran demokrasi kita. Ketika seseorang berdiri secara tegak maka akan tercipta kecemburuan sosial terhadap orang tersebut, cemburu-cemburu seh boleh aja seh, tapi jangan main sikat sikut aja.
Penulis mencontohkan Pak Budiono dan Ibu Sri Mulyani. Mereka berdua orang-orang yang dipilih SBY tanpa ada latar belakang partai, mereka hanya kalangan akademis.
Partai sekarang sudah habis masanya, sekarang masyarakat lebih cerdas, mungkin bisa jadi partai nanti tidak ada berfungsi, sudah terbukti banyak bahwa partai bukan lagi mengatas namakan rakya tetapi atas nama partai.
Pertanyaan yang mendasar yaitu ketika partai a menyuruh z, akan tetapi rakyat menyukai b, manakah yang akan dipilih oleh anggota DPR yang telah menggunakan jasa partai............. ? Ibaratnya seperti buah simalakama. dituruti dipecat, dihindari digugat.

Kita rakyat Indonesia harus mesti belajar demokrasi lagi terhadap negara-negara maju, kita bangsa Indonesia sudah terbiasa dengan sistem pemerintahan yang keras tapi tegas. Bukan pelan dan lembek. Artinya saya tidak menyuruh untuk melihat kebelakang akan tetapi kita harus memulainya dari anak didik kita masing-masing. Kalau perlu membuat generasi yang baru dan mempunyai pemikiran yang tidak ada sangkut pautnya dengan zaman sekarang. Jadi saya mohon kepada pemerintahan agar kita rakyat Indonesia harus dibina secara keras dan tegas tapi tidak menyakitkan agar Indonesia bisa mengejar ketertinggalannya.

No comments:

Post a Comment

What is your opinion about this article