Thursday, November 8, 2012

Hadis Pada masa Nabi Muhammad

       Tulisan ini diambil dari karya Dr. Mustafa al-Siba'i dengan judulnya al-Sunnah wa Makanatuh fi Tasyri al-Islami. Dalam karya ini menceritakan mengapa para sahabat tidak mencatat hadis. Alasan pertama yaitu karena pada masa Nabi yang menjadi prioritas utama Sahabat adalah mengumpulkkan al-Qur'an. Selain pengumpulan al-Qur'an, problem yang dihadapi ialah buta hurufnya orang pada masa itu, sehingga hanya sebagian saja yang mampu melakukan pencatatan.
        Meskipun demikian terdapat bukti bahwa terdapat beberapa sahabat yang menuliskan sunnah atau hadis Nabi seperti Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Amr bin Ash yang dikenal dengan al-Shadiqah, dan adapula catatan dari Abdulah bin 'Amr. Meskipun demikian tidak ada larangan bagi mereka untuk menulis sunnah hadis.
      Inilah bukti kekuatan hafalan muslim pada masa itu sangat kokoh, sehingga hadis bisa sampai ke tangan kita sekarang. Fakta ini tidak bisa dilewatkan bahwa kekuatan hafalan yang mereka lakukan mampu menyebar hingga ke Indonesia, sungguh luar biasa bukan.
      kekuatan ini membuat para Orientalis berpikir mengapa bisa sunnah atau ajaran nabi Muhammad bisa bertahan hingga sekrang, padahal pada faktanya sunnah tidak di tulis pada masa Nabi. Akan tetapi ditulis pada masa Umar bin Abdul Aziz. Luar biasa bukan? jadi jangan remehkan otak kita wahai orang muslim.
      Akan tetapi di Indonesia sunguh aneh kekuatan hafalan digunakan untuk mengahfal lagu-lagu mulai dari Indonesia hingga Barat. Kekuatan remaja kita telah dirusak oleh kesenangan dunia, di Indonesia tinggal menunggu waktu saja kapan kita diserang oleh bangsa asing dalam hal  pendidkan.

No comments:

Post a Comment

What is your opinion about this article