Sunday, November 7, 2010

Demokrasi Semu

Dahulu sistem dalam sebuah negara adalah monarki artinya raja diatas segala-galanya. Bahkan apa yang dikatakan oleh raja maka itu merupakan perintah dari Tuhan, dan raja dijadikan sebagai wakil tuhan di muka bumi atau dalam sebuah negara.
Akibat sistem ini maka menjadi adikuasa , dan segala apa yang dibutuhkan oleh raja harus dipenuhi baik itu kebuutuhan materi ataupun kebutuhan non fisik. Sehingga raja menjadi kaya raya, dan mempunyai banyak isrti. Seiring berjalannya waktu maka terjadi pertukaran pikiran di antara beberapa negara, pertukaran pikiran ini karena ada sistem dagang antara kedua negara. Akan tetapi karena sistem monarki maka sebagian hasil dagang tersebut di serahkan kepada raja. Maka timbullah protes dan mengkudeta raja sebagai pimpinan tertinggi, disinilah muncul hak asasi dalam diri manusia, muncul beberapa protes diantaranya hak berbpendapat, hak mengenatur negara, hak memiliki harta benda. Maka timbullah demokrasi akibat kesepakatan bahwa raja tidak boleh mengatur negara sendiri, dan hak raja perlu dibatasi dan orang-orang yang melakukan ini adalah kaum borjuis yang menjadi pedagang tadi, maka dibuatlah parlemen untuk menampung suara mereka.
Pada dasarnya mereka tidak ada menggunakan atas nama pribadi, akan tetapi karena kaum borjouis itu ingin berkuasa seperti raja pula. Maka dia mengatasnamakan rakyat maka terciptalah demokrasi yang mengatas namakan rakyat. Sungguh ironis padahal kalau dilihat dari sejarahnya maka arti demokrasi yang sebenarnya bukan pemerintah dari rakyat, untuk rakyat oleh rakyat. Sungguh aneh dan hal ini sudah terbukti beberapa partai mengatasnamakan diri rakyat akan tetapi mereka yang berkepentingan bukan rakyat. Karena rakyat hanya untuk melegalkan sungguh aneh negeri ini kok bisa ya pakai sistem demokrasi yang asalnya dari kaum borjuis yang kaya raya.......

No comments:

Post a Comment

What is your opinion about this article