Saturday, November 6, 2010

Penguasa Pendidikan

Dahulu pendidikan diawali dengan filsafat, hal ini bisa ditandai dengan beberapa doktrin filsafat yang telah merasuki dunia ilmu pendidikan. Bahkan beberapa guru dalam bidang pendidikan berasal dari tokoh-tokoh filsafat sebut saja Thales, Anaximendres, Pytagoras, dan lainnya. Kemudian pendidikan diukuasai lagi oleh agama, sehingga menjadikan rumah-rumah ibadah menjadi tempat belajar, gereja dengan doktrinnya menjadikan perbahan dalam bidang ilmu pengetahuan salah hal yaitu doktrin gereja bahwa mataharilah yang mengililimgi bumi, bukan bumi mengelilingi matahari. Kemudian agama runtuh dengan datangnya pengusa dari pihak polotik yang mengadu dombakan antara pihak gereja den filsafat, bahkan hal ini terjadi di lingkungan Indonesia sebagai bukti yaitu distorsi buku-buku sejarah Indonesia khususnya mengenai PKI, bahkan hal ini berjalan hingga 1998. Setelah itu pendidikan dikuasai oleh ilmuwan yang mengatasnamakan akal, dan hal ini dibuktikan dengan beberapa penelitian yang terjadi di dunia barat dengan peluncuran beberapa roket ke bulan, sedangkan di Indonesia juga terjadi hal ini ditandai dengan banyaknya kurikulum yang dibuat diberbagai sekolah dan beberapa Universitas menggalakkan bermacam-macam mata kuliah.
Sekarang dunia pendidikan dikuasai oleh ekonomi kapitalis, hal ini bisa dilihat dengan biaya sekolah mahal dan ini terjadi di negara Indonesia. Bahkan menurut Prof. Abudinata, telah terjadi perubahan visi misi di negara Indonesia yaitu perubahan visi misi itu yaitu dari persatuan negara, pembangunan karakter manusia dan , menjadi seorang pelajar yang siap kerja. Sungguh sayang sekali, akibat dari perubahan visi menjadikan beberapa sarjana sangat giat bekerja demi menghasilkan uang yang banyak guna mengenambalikan uang kuliah yang susah payah dicarinya istilah kasarnya yaitu kembali modal. Sehingga paradigma orang terpelajar ialah tidak masalah biaya mahal yang penting saya kembali modal. Inilah pikiran orang-orang sekarang, dan hal ini berdampak kepada agama beberapa fakultas agama bukan menjadi favorit karena lapangan pekerjaan sangat minim, dan orang-orang sering mengatakan untuk apa sekolah agama mau jadi ustadz. hehehe itulah pekertaan anak muda sekrang bahkan mungkin orang tuanya. Sehingga bebeerapa fakultas agama menjadi kurang peminat. Jadi sekarang kita mesti lebih mengetahui bahwa siapakah orang yang dibalik itu semua dan ini semua akibat para pengusaha yang menginginkan sumber daya manusia menjadi kompetitif. Hal yang paling buruk ialah beberapa kampus masuk dalam lembar saham di bursa efek Jakarta sehingga kebijakan-kebijakan kampus bisa diatur oleh pengusaha yang membeli saham. sungguh kasian negeri ini mau kemana. sangatnya kita kembali kepada Allah dengan menetapkan aturan-aturan Allah di muka bumi. Manusia sebagai khalifah di muka bumi mestinya kita harus mentaati aturan-Nya.

1 comment:

  1. Posting yang sangat bagus! Saya memang sedang mencari siapa sebenarnya yang menguasai pendidikan dinegara kita.

    ReplyDelete

What is your opinion about this article